Friday, February 23, 2007

The Law of The Flesh VS The Law of The Spirit (IV)

1Korintus15:46 "Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; tetapi kemudian barulah datang yang rohaniah."

Dalam tiga artikel saya sebelumnya, saya menulis mengenai hukum daging dan hukum ROH, juga mengingatkan kita semua sebagai umat yang sudah ditebus dan sudah menjadi ciptaan baru, kita harus meninggalkan hukum daging untuk hidup dalam hukum ROH yang memerdekakan.

Saya belajar, walaupun kita sudah lahir baru, kenyataannya kita tidak serta-merta hidup dalam hukum ROH, tetapi kita harus mengijinkan diri kita sendiri untuk masuk dan hidup dalam hukum ROH itu. Ada dua kondisi yang menyebabkan hukum ROH itu berlaku dalam hidup kita :

1. Hukum daging sudah habis kuasanya, giliran hukum ROH yang unjuk kekuatan.
2. Kita sudah mengerti, sehingga langsung memilih hukum ROH ketimbang hukum daging.

Tidak bisa dipungkiri, dalam perjalanan kehidupan kita, kondisi nomor-1 lah yang sering kita alami bukan ? Dalam setiap kesempatan, apalagi jika sedang ada pencobaan, naluri alamiah kita akan dengan segera mengambil inisiatif untuk mencari jalan keluar, sampai sudah mentok, tidak bisa apa-apa lagi, barulah kita berkata :"Ya TUHAN... terserah ENGKAU lah...". Jangan putus asa dahulu.. ini memang TUHAN yang mengijinkan, dan jika kita bereaksi dengan benar sesuai dengan kehendakNYA, maka kita akan dibawa keluar dan mengalami kondisi nomor-2.

Contoh yang sangat baik untuk hal ini adalah Abraham.Kita semua tahu janji TUHAN bagi Abraham, tetapi kenyataanya satu anak pun belum punya dia. Nah... selagi fisiknya masih kuat, masih mungkin untuk melahirkan anak, Sara memberikan Hagar, untuk melahirkan anak baginya, dan logika Abraham berkata : "Ya.. ide yang sangat bagus dan masuk akal... kenapa tidak ? toh nanti itu anak menjadi anakku, darah dagingku juga".

Tetapi TUHAN justru menginginkan anak yang lahir dari Sara dan Abraham, dan dengan sengaja TUHAN menunggu sampai Abraham dan Sara sudah tidak mungkin lagi secara alamiah untuk menghasilkan keturunan.

Smith Wigglesworth mengatakan dengan sangat dahsyat :"Dan ada sebuah tingkat yang lebih tinggi daripada manusia alami, dan ALLAH ingin membawa kita ke dalam tingkat ini, dimana kita akan mempercayaiNYA. Pertama-tama, ALLAH menjanjikan seorang anak laki-laki untuk Abraham. Bisakah seorang anak dilahirkan ke dunia, kecuali sesuai dengan hukum alami ? Ketika semua hukum alam telah berakhir, maka hukum ROH yang akan membawa kelahiran seorang anak laki-laki. Itu adalah hukum iman yang percaya kepada ALLAH yang telah berjanji" (Khotbah yg disampaikan di Good News Hall, Melbourne Australia, 1922).

Jadi ALLAH memang dengan sengaja membawa Abraham sampai kepada titik dimana hukum alamiah sudah tidak mungkin, untuk membuktikan hukum ROH jauh lebih berkuasa dan lebih dahsyat. Dan ALLAH yang sama akan membawa kita kepada tingkat seperti itu juga.


Jadi jelas lah mengapa yang alamiah itu datang atau muncul terlebih dahulu, memang itu sengaja dimunculkan, dinyatakan, dengan tujuan supaya kita sadar dan mengerti bahwa hukum alamiah itu terbatas dan tidak ada gunanya selain untuk direndahkan bahkan dihapuskan dan digantikan dengan yang lebih mulia yaitu hukum ROH yang menghidupkan.

Kondisi nomor-2, dimana kita bisa dengan segera mengerti dan langsung menggunakan hukum ROH, adalah hasil dari proses yang kita alami bersama TUHAN, atau dengan kata lain, setelah kita selesai mengalami kondisi nomor-1 dan menang bersama TUHAN, maka kita akan sampai kepada kondisi nomor-2.

Abraham telah membuktikannya. Setelah dia mengerti bahwa Ishak dilahirkan oleh Sara sebagai akibat dari imannya yang mempercayai hukum ROH diatas semua kemustahilan, maka ketika ALLAH meminta Ishak dikorbankan, Abraham pun dengan penuh percaya, bahwasanya hukum ROH yang sama, yang akan ALLAH kerjakan untuk menghidupkan kembali Ishak. Dan ALLAH memperhitungkan kepercayaan ini sebagai kebenaran ! ..... HALELUYA !!!!

Saya berdoa biarlah ROH KUDUS sendiri mewahyukan dan memateraikan kebenaran ini kepada setiap kita yang membaca (termasuk saya sendiri), seperti halnya ALLAH memateraikannya kepada Abraham.

Dalam ladangNYA
Leo Agustinus Yuwono

Labels: