Sunday, September 03, 2006

Pemeran Pengganti

Dalam industri film, pemeran pengganti sangatlah diperlukan, guna menjaga sang aktor dari kemungkinan buruk atau kecelakaan karena adegan berbahaya yang harus dilakoninya dalam film tersebut. Pemeran pengganti diperlukan karena ketidak mampuan sang aktor.
Seringkali dalam perjalan kehidupan rohani kita, kita juga menuntut adanya pemeran pengganti bagi Roh Kudus dalam perjalanan pertumbuhan rohani kita. Dan seiring dengan banyaknya tuntutan diatas, maka banyak dari kita juga yang dipercayakan menjadi pemimpin berusaha menjadi pengganti bagi Roh Kudus.


Melalui artikel ini, ijinkanlah saya mengingatkan setiap kita, jika kita berada dalam kondisi diatas (entah itu yg menuntut ataupun yg menjadi pemeran pengganti), kita berada dalam kondisi yang saya sebut sebagai : Perzinahan Rohani. Bertobatlah saudaraku !

Beragam alasan yang dikemukakan oleh tubuh Kristus, ketika menuntut pemeran pengganti tersebut, seperti : "Aku belum cukup dewasa rohani, untuk mendengar suara dan tuntunan dari Roh Kudus", "Aku tidak memiliki waktu untuk mengembangkan kepekaan rohani ku", dan segudang alasan lainnya.

Yesus mati di kayu salib, untuk MENEBUS DOSA kita, sekaligus juga : MENGEMBALIKAN PERSEKUTUAN KITA DENGAN BAPA ! Jangan lupa itu ! PERSEKUTUAN DENGAN BAPA bisa kita jalani saat ini selagi kita masih ada di dunia, melalui pertolongan ROH KUDUS, bukan pertolongan siapapun ! Memang benar pada awal-awal pertobatan kita, kita membutuhkan orang yang lebih dewasa rohani untuk membantu melatih kepekaan kita, tapi hal itu seharusnya tidak permanen, kita harus menyadari bahwasanya KITA HARUS MEMILIKI HUBUNGAN PRIBADI DENGAN KRISTUS, dan orang yang membimbing pun harus sadar bahwasanya dia harus membimbing ke arah Kristus, bukan kearah dirinya sendiri ! melatih sang junior rohani untuk memiliki HUBUNGAN PRIBADI DENGAN ROH KUDUS.

Apapun jawatan yang Tuhan percayakan kepada siapapun diantara kita, itu dimaksudkan untuk memperlengkapi gereja, bukan sebagai pengganti dari Roh Kudus.

Dalam ladangNya
Leo Agustinus Yuwono

Labels: