Monday, December 11, 2006

TIDAK ADA BEJANA LAGI

Pada hari sabtu pagi, 9 Desember 2006, ketika saya dan istri sedang bersiap-siap untuk ambil bagian dalam pelayanan Natal bersama Mahanaim, hadirat TUHAN kuat sekali memenuhi saya, bahkan sampai memenuhi rumah kami, dan TUHAN pun juga sangat jelas minta bahwa DIA tidak ingin diganggu, sehingga siapapun di rumah kami tidak boleh membuka TV, sampai kami pergi dari rumah.

Ditengah-tengah keheningan dan hadiratNYA yang luar biasa, TUHAN meminta saya untuk membuka 2 Raja2 4:1-7
Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: "Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya." Jawab Elisa kepadanya: "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah." Berkatalah perempuan itu: "Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak." Lalu berkatalah Elisa: "Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit. Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!" Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang. Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: "Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi," tetapi jawabnya kepada ibunya: "Tidak ada lagi bejana." Lalu berhentilah minyak itu mengalir. Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini berkata: "Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu."

Ada satu ayat yang Roh Kudus rhemakan dalam hati saya yaitu ayat yang ke-6, ketika anak janda itu berkata : "Tidak ada lagi bejana". Maka seketika itu juga, minyak itu berhenti mengalir. Minyak berbicara banyak hal bagi kita : Pengurapan TUHAN, Berkat TUHAN, Perkenan TUHAN, dll. Dan kita perlu tahu ada hal yang bisa membuat minyak itu berhenti, yaitu kondisi dimana tidak ada lagi bejana.

Bukankah hidup kita ini adalah bejana ? mari kita lihat apa yang ada dalam bejana kita ? jangan sampai ketika TUHAN ingin menuangkan minyaknya dalam hidup kita, dia mendapati bejana yang penuh, sehingga sangat sedikit, bahkan tidak ada ruang yg kosong dalam bejana hidup kita untuk minyaknya dicurahkan.

Mari, saya mengajak kita semua untuk mulai melihat bejana kehidupan kita, KURAS hal2 selain daripada Minyak TUHAN dalam bejana kita, jangan sampai minyak itu berhenti mengalir dalam hidup kita !
Jika kita sudah menguras semua, dan TUHAN mulai mencurahkan minyakNYA dalam bejana kehidupan kita, ada kemungkinan untuk penuh juga bukan ? BENAR ! mulai salurkan minyak yg kita dapat dari TUHAN sesuai dengan KehendakNYA, maka kita akan terus menikmati Curahan MinyakNYA, sehingga minyak yang kita terima selalu baru setiap hari, dan bukan hanya itu, DIA akan memperbesar kapasitas bejana kehidupan kita, sesuai dengan kerelaan kehendakNYA.

Dalam ladangNYA
Leo Agustinus Yuwono

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home