Monday, August 28, 2006

DUA MACAM BENIH

Shallom rekan-rekan semua.... sudah lama rasanya saya tidak posting-posting lagi, akhir-akhir ini saya sedang menikmati persekutuan saya dengan Tuhan, dan baru kali ini Tuhan memberikan "roti" lagi untuk di post.

Pada pagi hari selasa 15 Agustus kemarin (tepat di hari ulang tahun saya), ketika saya merenungkan Firman Tuhan mengenai benih Illahi, Tuhan memberikan saya sebuah rhema dalam Matius 13:24-30 : Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu ? Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."

Dalam ayat 37-43 Tuhan Yesus menjelaskan arti dari perumpamaan diatas, ladang yang dimaksudkan adalah dunia ini, secara lebih spesifik, ladang adalah setiap manusia di dunia ini, itu berarti termasuk saya dan anda. Berarti dalam hidup setiap kita akan selalu ada dua benih yang ditaburkan, benih yang baik (gandum) yang ditaburkan oleh Anak Manusia, dan benih yang jahat (lalang) yang ditaburkan oleh Iblis, sang musuh.
Dua benih itu sepintas kelihatan sama, dan bahkan ketika sama2 bertumbuh pun, masih kelihatan sama (gandum dan lalang sama-sama kelihatan seperti rumput dalam masa2 awal pertumbuhan). Baru setelah pertumbuhan penuh, kelihatan bedanya, gandum berbulir, sedangkan lalang kosong melompong, tidak berbulir, hanya berbunga saja.

Sama halnya dengan benih rohani yang ditaburkan dalam hidup kita, dua-duanya kelihatan sama dan mirip, contohnya : Tuhan memberitahukan kepada Joko : "Nak, Aku akan pakai kamu untuk menjadi alatKu, tapi nanti ya tunggu waktunya, Aku akan beritahukan alat seperti apa nanti". Itu adalah benih (rhema) yang Tuhan sendiri taburkan, nah dengan segera Iblis pun juga akan menaburkan benihnya : "Tuhan bilang Dia mau jadikan kamu alatNya kan ? nah itu di gerejamu ada butuh pelayan,singer (misalnya), kamu ambil aja". Dan secara tak terduga juga, pemimpin jemaat juga berkata kepada Joko bahwa memang dibutuhkan satu orang singer. Kalo si Joko ini dengan segera memutuskan untuk menjadi Singer, dia sudah memilih benih yang jahat, karena mungkin yang Tuhan mau, Joko menjadi seorang pengajar.

Hati hati sekali dengan dua macam benih ini, karena sejak dari semula pencobaan semacam ini yang membuat manusia jatuh, Hawa pun jatuh karena buah pohon pengetahuan itu kelihatan baik untuk dimakan, sedap kelihatannya dan memberi pengertian (Kejadian 3:6). Dalam contoh diatas menjadi singer pun kelihatan baik untuk dilakukan, bisa memuliakan Allah, dan mungkin bisa berupa penggenapan rhema yang Tuhan berikan, tetapi ternyata kehendak Allah adalah bagi Joko adalah menjadi seorang Pengajar, maka si Joko sudah tidak taat kepada Allah.

Hawa dicobai Iblis dengan benih palsu yang jahat, Abraham juga (sehingga lahirlah Ismael), Tuhan Yesus juga dicobai di padang gurun dengan hal yang sama, Iblis mencoba menaburkan benih palsu itu, tetapi Tuhan Yesus bisa menang ! Haleluya !, kitapun bisa menang, asal kita hidup didalam Yesus.

Benih jahat yang ditawarkan Iblis pada hakekatnya adalah Jalan Pintas untuk menggenapi rencana Tuhan. Tetapi kenyataannya tidak pernah ada jalan pintas, JANGAN TERTIPU !
Hanya dengan hidup bergaul karib secara pribadi dengan Roh Kudus, maka kita bisa membedakan benih yang baik dari yang jahat, dan Roh Kudus akan menuntun kita untuk memilih benih yang baik itu, memelihara benih tersebut sampai bertumbuh dan berbuah, sehingga siap dituai oleh SANG MAJIKAN.

Dalam ladangNya
Leo Agustinus Yuwono

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home