Wednesday, June 07, 2006

Like Infants At The Breast

Kehadiran anak kami yang pertama, seorang putri, sungguh membawa sukacita yang besar dalam keluarga kami, saya adalah anak pertama, sedangkan istri saya Fang, dia adalah anak satu-satunya. Jadi kehadiran cucu pertama ini sungguh dinanti-nantikan oleh kedua keluarga besar kami.

Kami sungguh bersyukur, karena orang tua kami masing-masing bukanlah tipe orang tua yang kolot, sehingga mereka menyerahkan sepenuhnya kepada kami tanggung jawab, mulai dari mencarikan nama untuk si kecil, bagaimana cara merawatnya, memberinya makan, dan membesarkannya. Sungguh ini adalah suatu perubahan hidup yang besar dalam diri kami. Semenjak Fang hamil, kami sudah mencari informasi mengenai kehamilan, baik itu dari buku, maupun mencarinya di internet.

Menjelang kelahiran anak kami, pencarian kami lanjutkan mengenai persalinan, dan juga membesarkan bayi. Kami juga berkomitmen untuk memberikan ASI kepada bayi kami kelak, saya sebagai suami, juga sepenuhnya mendukung, karena ASI adalah nutrisi yang terbaik untuk bayi kami. Dan Tuhan mengijinkan Fang memberikan ASI sampai usia anak kami mencapai 8.5 bulan.

Ada satu fakta menarik tentang bayi, yang kami baca disalah satu buku yang kami beli, di buku tersebut disebutkan bahwa Pusat kenikmatan bagi bayi adalah di mulutnya (karena organ yang paling peka waktu masih bayi adalah mulut), sehingga dengan menyusu kepada ibunya, atau dengan memasukkan jari tangannya sendiri ke dalam mulut, bayi akan merasa tenang dan nyaman. Itu juga yang terjadi kepada bayi kami, dia sangat suka jika diberi ASI, dan dia akan sangat nyaman berada di dalam pelukan istri saya. Hal ini terjadi dengan sendirinya, karena kemampuan dasar bayi yang baru lahir hanyalah : Menghisap.

Istri saya sering berkata demikian : "Anak kita sungguh tergantung kepada kita, untuk perlindungan, kasih sayang, dan terutama kepada saya, untuk makanan terbaiknya". Demikian juga kita kepada Allah, kita sungguh-sungguh bergantung kepada Allah yang hidup, karena dari mulutNya lah keluar makanan terbaik bagi roh kita, yaitu FirmanNya.
1 Petrus 2:2-3 (KJV) berkata : "As newborn babes, desire the sincere milk of the word, that ye may grow thereby. If so be ye have tasted that the Lord is gracious". Saya mendorong kita semua untuk benar2 memiliki keinginan yang kuat (desire) terhadap Firman yang keluar dari mulutNya, seperti halnya bayi terhadap ASI. Dalam versi Message, dikatakan dengan lebih kreatif lagi : "Now, like infants at the breast, drink deep of God's pure kindess. Then you'll grow up mature and whole in God. You've had taste of God".

Inilah salah satu alasan mengapa Tuhan Yesus memerintahkan kita untuk menjadi seperti anak kecil dihadapan Allah.
Segala puji, hormat dan kemuliaan hanya bagi Dia, Allah yang layak !

Dalam ladangNya
Leo Agustinus Yuwono

0 Comments:

Post a Comment

<< Home